Hadist mutawatir



Studi tentang Hadist Mutawātir

 

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Al-Qur’an

Disusun oleh:
Nama:
Muhammad Waqif Al Ghifary
NIM:
2410102012
Universitas:
Tazkia University
Tahun: 2025


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘ālamīn, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Qira’ah Sab‘ah: Studi tentang Tujuh Bacaan Al-Qur’an yang Masyrū‘ dan Mutawātir” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun sebagai bentuk pemahaman penulis terhadap salah satu cabang penting dalam Ulumul Qur’an, yaitu Qira’ah Sab‘ah, yang menjadi warisan keilmuan dari para ulama generasi terdahulu dalam menjaga keaslian bacaan Al-Qur’an.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa mendatang.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

[Tempat], [Tanggal] 2025
Penulis


DAFTAR ISI

  1. Pendahuluan
    1.1 Latar Belakang
    1.2 Rumusan Masalah
    1.3 Tujuan Penulisan
  2. Pembahasan
    2.1 Pengertian Qira’ah
    2.2 Sejarah Qira’ah Sab‘ah
    2.3 Para Imam Qira’ah Sab‘ah dan Para Perawinya
    2.4 Perbedaan Bacaan dalam Qira’ah Sab‘ah
    2.5 Kedudukan Qira’ah Sab‘ah dalam Ulumul Qur’an
  3. Penutup
    3.1 Kesimpulan
    3.2 Saran
  4. Daftar Pustaka

BAB I — PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia, dan dijaga keasliannya dari masa ke masa. Salah satu bentuk penjagaan Allah terhadap Al-Qur’an adalah melalui Qira’ah, yaitu cara-cara membaca Al-Qur’an yang disampaikan Rasulullah SAW kepada para sahabat. Di antara bentuk Qira’ah tersebut, yang paling terkenal dan masyhur adalah Qira’ah Sab‘ah, yaitu tujuh macam bacaan yang telah diakui keabsahannya secara mutawatir.

1.2 Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian Qira’ah Sab‘ah?
  2. Siapa saja imam Qira’ah Sab‘ah dan perawinya?
  3. Apa perbedaan dalam Qira’ah Sab‘ah?
  4. Bagaimana kedudukan Qira’ah Sab‘ah dalam ilmu Al-Qur’an?

1.3 Tujuan Penulisan

  1. Menjelaskan definisi dan makna Qira’ah Sab‘ah.
  2. Mengenal para imam dan perawi Qira’ah Sab‘ah.
  3. Mengetahui variasi bacaan dalam Qira’ah Sab‘ah.
  4. Menjelaskan urgensi dan otoritas Qira’ah Sab‘ah.

BAB II — PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Qira’ah

Secara bahasa, qira’ah berarti bacaan. Secara istilah, qira’ah adalah cara membaca Al-Qur’an yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW melalui sanad yang mutawatir dan sahih, serta sesuai dengan kaidah bahasa Arab dan Mushaf ‘Utsmani.

2.2 Sejarah Qira’ah Sab‘ah

Qira’ah Sab‘ah dikenal melalui usaha ulama besar, Abu Bakar Ibn Mujahid (w. 324 H), yang membukukan tujuh qira’ah masyhur dari berbagai wilayah Islam. Angka tujuh dipilih bukan sebagai pembatas, melainkan karena mewakili ragam bacaan yang paling terkenal dan mudah diakses oleh umat saat itu

2.3 Para Imam Qira’ah Sab‘ah dan Perawinya

No

Imam Qira’ah

Asal Kota

Perawi Utama

1

Nāfi‘

Madinah

Qālūn dan Warsh

2

Ibn Kathīr

Mekkah

Al-Bazzi dan Qunbul

3

Abu ‘Amr

Basrah

Ad-Dūrī dan As-Sūsī

4

Ibn ‘Āmir

Syam

Hishām dan Ibn Dhakwān

5

‘Āṣim

Kufah

Hafṣ dan Shu‘bah

6

Ḥamzah

Kufah

Khalaf dan Khallād

7

Al-Kisā’ī

Kufah

Ad-Dūrī dan Abul-Ḥārith

 

2.4 Perbedaan dalam Qira’ah Sab‘ah

Perbedaan dalam Qira’ah Sab‘ah mencakup:

·       Tajwid (panjang pendek mad, tafkhim, tarqiq)

·       Lafal (penggantian huruf, perubahan kata)

·       I’rab (perubahan harakat akhir)
Contoh:

·       Surah Al-Fatihah ayat 4:

o   "Māliki yawmid-dīn" (bacaan Hafṣ)

o   "Maliki yawmid-dīn" (bacaan Warsh)

Perbedaan ini tidak saling bertentangan karena semuanya berasal dari Rasulullah SAW dan telah diajarkan kepada para sahabat.

2.5 Kedudukan Qira’ah Sab‘ah

Qira’ah Sab‘ah memiliki kedudukan tinggi dalam Ulumul Qur’an karena:

·       Menunjukkan kekayaan bahasa dan fleksibilitas syariah.

·       Menjadi dalil dalam istinbat hukum.

·       Membuktikan kemukjizatan Al-Qur’an.

·       Menjadi bukti keotentikan Al-Qur’an dari zaman Rasulullah SAW hingga sekarang.


BAB III — PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Qira’ah Sab‘ah merupakan tujuh bacaan Al-Qur’an yang diriwayatkan secara mutawatir dari Rasulullah SAW, dibakukan oleh para imam qira’ah dan dikenal hingga saat ini. Qira’ah ini bukan hanya berbeda secara lafal, tetapi juga memperkaya pemahaman dan keindahan Al-Qur’an tanpa mengubah makna aslinya.

3.2 Saran

Mahasiswa dan umat Islam hendaknya mempelajari Qira’ah Sab‘ah sebagai bentuk pelestarian ilmu warisan Rasulullah SAW serta memperkuat pemahaman terhadap bacaan dan makna Al-Qur’an.


 

Komentar

Postingan Populer